Senin, 08 Oktober 2012

STROKE



STROKE 
(Menuliskan kembali dari sumber informasi kesehatan yang tetap diperlukan).

Apakah yang dimaksud Stroke ?
Stroke terjadi bila sebagian / area dari otak mengalami kerusakan akibat terganggunya supplai darah
kesana. Dapat berakibat gangguan baik fisik maupun mental yang dicontrol oleh bagian otak tersebut. Biasanya gangguan tubuh yang timbul adalah pada sisi lain dari bagian otak yang terganggu.

Apa penyebabnya ?
Ada 3 penyebab utama, yaitu :
thrombosis : adanya gumpalan darah pada arteri diarea tersebut.
embolus : adanya gumpalan darah dari daerah lain, yang terbawa dan menyumbat arteri di bagian otak tersebut.
haemorrhage : Perdarahan akibat pecahnya pembuluh darah didaerah otak tersebut, biasanya karena
tekanan darah yang tinggi. (Agak berbeda dengan kasus sebelumnya dimana penyebabnya adalah pembuntuan pembuluh darah arteri disana)
Jadi secara umum disebutkan bahwa penyebab stroke, dapat akibat dari tekanan darah yang tinggi atau pengerasan pembuluh darah yang berakibat pembentukan gumpalan darah (atherosclerosis), atau dapat keduanya.

Apa gejala Stroke ?
Gejala yang timbul tergantung area dari otak yang terganggu dan penyebabnya. Adakalanya gejala
yang timbul pada stroke hanya ringan dan akan hilang dalam beberapa hari.
Gejala yang timbul dapat mencakup :
-Hilangnya kesadaran.
-Pusing, kebingungan.
-Gangguan dalam proses berbicara.
-Gangguan dalam pergerakan bagian tubuh atau anggota tubuh, biasanya pada satu sisi.
-Pandangan double atau kabur.
-Kesulitan dalam memahami pertanyaan/pembicaraan.
-Kesulitan menggerakan atau menggunakan tangan.
-Mati rasa pada satu sisi tubuh.

Apa saja yang menjadi faktor risiko terjadinya Stroke ?
Faktor-faktor yang tidak dapat dihindari :
-Usia ( > 60 tahun)
-Family history of stroke.
-Sex (Laki-laki lebih dominant)
-Serangan TIA atau stroke sebelumnya. (Stroke ulangan dapat lebih berbahaya).
Faktor-faktor yang dapat dihindari :
-Penyakit jantung ( misalnya : gangguan ritme jantung, kelainan katub jantung, dsb.)
-Diabetes Mellitus (Kencing manis)
-Penggunaan alkohol berlebihan.
-Hyperlipidemia ( kadar lemak yang tinggi).
-Hypertension (Tekanan darah tinggi)
-Merokok
-dlsb.

Apa yang dimaksud dengan Transient Ischaemic Attack (TIA) ?
Adalah hilangnya sementara fungsi dari bagian otak tertentu, biasanya akibat dari penyumbatan
arteri yang sifatnya sementara. Biasanya penyebabnya adalah gumpalan darah yang kecil dan
menyumbat. Penderita biasanya akan sembuh dalam waktu singkat antara bilangan menit sampai 24
jam (rata-rata menurut pengalaman 5 menit). Jangan diabaikan hal ini karena merupakan “warning”
dari serangan stroke susulan yang mungkin akan lebih hebat kejadiannya. Jadi tetap memerlukan
perawatan medis.

Seberapa tinggi tingkat kejadiannya?
Ternyata stroke cukup sering terjadinya, menurut penelitian di Barat terutama pada orang yang berusia diatas 65 tahun dan lebih sering pada laki-laki. Di Barat stroke merupakan penyebab kematian nomor 3. Setelah serangan jantung , maka penyebab tersering nomor 2 dari kematian
mendadak adalah stroke. Terutama pada orang-orang yang berisiko tinggi, seperti tekanan darah
tinggi, diabetes, kolesterol tinggi dan perokok berat.
Bagaimana prognosa (ramalan penyakit) selanjutnya setelah terserang stroke?
Sepertiganya hampir sembuh samasekali, sepertiganya menderita kecacadan permanen (permanent
disability) dan sepertiganya lagi meniggal dunia.

Bagaimana mencegah stroke?
Pada dasarnya seperti lainnya, ialah menghindari faktor berisiko, dan kalau sudah ada, maka semua
faktor risiko yang menunjang harus dikontrol baik. Tekanan darah tinggi bila sudah ada, harus
selalu terkontrol. Hal lain yang harus dilakukan adalah menghindari merokok, menghindari
minuman beralkohol, makan makanan sehat dan rendah lemak, menjaga agar tubuh dalam berat
yang ideal serta berolah raga (regular exercise).Apabila sudah terdeteksi adanya pengerasan
pembuluh darah diotak (arterosclerotic), maka disarankan untuk minum obat-obatan yang
mencegah terjadinya thrombosis (penggumpalan darah) misalnya aspirin dalam dosis rendah
disamping obat-obatan pengencer darah yang disebut sebagai anticoagulant (mis. Warfarin). Namun
harap diingat bahwa obat-obatan tersebut bukan tanpa efek samping. Dilaporkan bahwa tablet garlic
(bawang putih) dapat membantu mencegah penggumpalan darah (thrombosis).

Bagaimana pengobatan stroke?
Sekali terjadi stroke, sulit diharapkan bahwa jaringan otak yang terkena akan sembuh kembali
seperti normal. Kontrol terhadap faktor risiko seperti tekanan darah tinggi dan lainnya harus
dilakukan lebih intensif lagi. Rehabilitasi terhadap anggota gerak tubuh maupun gangguan bicara
perlu segera dilakukan, melibatkan suatu team yang dipimpin oleh seorang fisiotherapist. Perlu
kesabaran dan ketekunan dari sipenderita untuk melatih diri agar dapat pulih mendekati normal dan
agar terhindar dari menjadi beban sosial orang disekitarnya. Perlu pula orang-orang disekitar
dipersiapkan untuk dapat menerima kondisi sipenderita, sehingga tidak menambah beban psikologis
dari penderita.
**

Tidak ada komentar:

Posting Komentar