Selasa, 02 Oktober 2012

I will love you longer than forever


"I will love you longer than forever. Promise me that you will leave me never",  adalah petikan syair lagu Hawaiian Wedding song yang indah dan dinyanyikan dengan merdu oleh antara lain penyanyi legendaris Elvis Presley.
Bukan mau menyanyi, meskipun suka melantunkannya secara pelan nyaris tak terdengar, tetapi saya ingin mengajak pembaca mengupas kalimat tersebut dikaitkan dengan realitas kehidupan sehari-hari.

Manusia adalah mahluk sosial yang diciptakan Tuhan Yang Maha Esa untuk hidup berpasangan, berkeluarga, dan bermasyarakat. Dua mahluk yang berikrar untuk membentuk keluarga tentu ingin agar bisa langgeng (longer than forever) bersama pasangannya. Padahal mereka berbeda dalam banyak hal, baik kebiasaan, adat, karakter, pendidikan dan lain-lain. Belum lagi tantangan hidup yang luar biasa serta perubahan zaman yang semakin cepat. Tidak ada pendidikan atau kursus yang diselenggarakan untuk persiapan membentuk keluarga dan menjamin akan bahagia. Rasanya semakin banyak pasangan yang tidak bisa mempertahankan ikatan perkawinan, yang kadang-kadang hanya karena masalah yang sederhana.  

"Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya, diciptakannya-Nya untukmu pasangan hidup dari jenismu sendiri, supaya kamu mendapat ketenangan hati dan dijadikan-Nya kasih sayang diantara kamu. Sesungguhnya yang demikian menjadi tanda-tanda bagi orang-orang yang berfikir." (Al Qu'ran Surat Ar-Ruum ayat 21).

Sebenarnya Tuhan telah memberikan petunjuk kepada umat manusia yang ingin membentuk keluarga agar menggunakan fikirannya secara optimal (meskipun tidak lepas dari perasaan dan emosi) supaya mendapatkan ketenangan hati dan kehidupan yang penuh dengan kasih dan sayang.
Kunci sukses menurut penulis untuk mempertahankan keluarga agar utuh, adalah komitmen yang kuat dan kemauan untuk berubah menjadi lebih baik serta kesediaan untuk mengalah atau berkorban.
Komitmen tersebut adalah tekad untuk hanya sekali saja menikah walau apapun yang terjadi (will never leave). Sedangkan kemauan untuk berubah adalah upaya yang terus menerus untuk selalu meningkatkan kualitas kehidupan fisik dan spiritual yang selalu dipenuhi rasa syukur kepada Allah Sang Pencipta. Dan mengingat bahwa dua mahluk itu tidak mungkin sama 100%, meskipun sudah berusaha mencarinya, maka perlu keihlasan untuk sering mengalah dan berkorban.

Terakhir dan teramat penting adalah selalu bermunajat memohon kepada Allah Yang Maha Kuasa agar diberikan berkah dan hidayah dalam membentuk keluarga yang sakinah.
Terima Kasih ya Allah yang telah memberiku isteri yang sholekhah, yang rajin (sering kurang tidur), yang tidak bosan-bosannya mengingatkan saya dalam berbagai hal, yang telah melahirkan anak-anak kami, dan yang hari ini tanggal 2 Oktober telah berada didunia selama 54 tahun. Berilah dia hidup yang bahagia, sehat, dan rezeki yang selalu cukup. Ampunilah segala dosa-dosanya. Amin YRA.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar